Digilabs 2020 SMP Labschool Jakarta

 

Digilabs 2020

Ray Rashieka (29) – 8E



Assalamu’alaikum Wr. Wb. Hari ini saya akan menceritakan bagaimana pengalaman saya saat Digilabs 2020 kemarin.

Selasa, 29 September 2020 adalah hari di mana Digilabs dilaksanakan. Acara Digilabs ini dilaksanakan setiap tahun oleh SMP Labschool Jakarta, namun Digilabs tahun ini berbeda karena pandemi Covid19, jadi dilakukan daring melalui Zoom meeting yang biasanya langsung bertatap muka. Acara Digilabs mulai sekitar pukul 10.00 WIB, setelah anak-anak selesai istirahat, karena sebelumnya ada Ceramah Umum dan Dialog Interaktif, yang narasumbernya adalah Kak Firman Ramdhani. Beliau berbicara tentang kesehatan psikologis. Kak Firman juga mengadakan sesi tanya jawab di akhir acara, menurut saya itu sangat berguna karena bisa tahu bagaimana cara mengatasi masalah yang dihadapi.

Jam 10.00 WIB acara pun dimulai. Murid-murid mulai menyalakan kamera zoomnya. Setiap angkatan dibagi ke dalam breakout room masing-masing, karena setiap angkatan berbeda materi dan pematerinya. Kelas 8 angkatan 28 pematerinya adalah orang-orang yang sangat luar biasa. Bahkan salah satunya adalah orang tua murid kelas 8 juga. POMG menjelaskan bahwa akan ada hadiah bagi pertanyaan terbaik, yaitu 100.000 rupiah dalam bentuk saldo GoPay dan OVO. Saldo itu akan diberikan pada penanya terbaik setelah acara selesai

Pembicara/ pematerinya adalah Ibu Ninin Musa dan Pak Deswara Aulia. Kedua pekerjaan mereka sangat erat dengan yang namanya teknologi dan seni. Ibu Ninin Musa adalah seorang produser film, salah satu film yang pernah beliau kerjakan adalah film The Sacred Riana: Beginning. Sedangkan Pak Deswara adalah seorang ahli dalam sosial media dan seni teknologi.



Mereka membawakan materi yang berbeda, Ibu Ninin membawakan materi tentang seni perfilman, sebetulnya hanya tanya jawab karena dianggap oleh beliau lebih nyaman dan jangkauannya lebih luas. Siswa-siswi pun sangat banyak yang bertanya, dan setiap pertanyaan dijawab oleh Bu Ninin dengan jelas. Salah satu pertanyaan yang diberikan kepada Bu Ninin adalah bagaimana cara sukses/ berhasil dalam membuat film, beliau pun menjawab bahwa kita dapat memilih company yang sesuai dengan job yang dibutuhkan. Seperti vendor penyedia alat shooting akan sangat dibutuhkan untuk perfilman. Bu Ninin juga menjelaskan bahwa lebih susah untuk bekerja saat pandemi seperti ini. Contoh yang mudahnya seperti saat casting, karena harus melakukan protokol kesehatan sehingga memakai masker, akan lebih sulit untuk melihat ekspresi wajah dan mimik yang ditunjukan oleh orang tersebut.

Pak Deswara Aulia yang dipanggil Pak Adez membawakan materi tentang sosial media dan sedikit tentang teknologi perfilman. Beliau menjelaskan tentang guna sosial media online seperti Instagram, Twitter, dan LinkedIn. Pak Adez menjelaskan LinkedIn adalah media sosial yang digunakan untuk melihat jenjang karir seseorang, post atau unggahan bersifat lebih formal dan bukan untuk bercandaan sehari-hari, tidak seperti Instagram atau Twitter. Beliau juga menunjukan teknologi perfilman yang dihitung baru. Teknologi ini adalah menggunakan screen besar yang melingkar seperti panorama, bahkan dapat menutupi satu ruangan menjadi satu set sendiri. Ada beberapa keuntungan menggunakan teknik ini dibandinggkan dengan menggunakan green screen yaitu seperti mengurangi biaya animasi dan tidak ada pantulan hijaunya.

Pak Adez juga akan memberi hadiah bagi yang memenangkan lomba yang dibuatnya, yaitu membuat video tentang layanan masyarakat Covid19 dan dipost di Instagram pribadi. Video harus dihias dengan sebagus mungkin, bisa dengan gambar yang berhubungan dengan tema atau musik yang cocok. Post video juga harus menyertakan hashtag #digilabs2020 dan meng-tag @AdezAulia

Sekian blog saya tentang Digilabs 2020, mohon maaf bila ada kesalahan.

 

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Liburan Idul Fitri 1442 H - Ray Rashieka

Isra Mirah 1442 H